Mengenal Lebih Dekat Fitur Hibernasi Pada Komputer

Hibernasi adalah salah satu fitur pada sistem operasi di mana seluruh isi RAM (Random Access Memory) disalin ke salah satu media penyimpanan seperti hard disk sebelum komputer dimatikan sepenuhnya. Ketika komputer dinyalakan lagi, maka komputer akan memproses data yang tadi disalin dari RAM untuk dikembalikan ke RAM lagi sehingga sesi saat sebelum proses hibernasi bisa kembali lagi. Seperti aplikasi, permainan, dokumen, dll yang sebelumnya sedang terbuka pun masih terbuka setelah komputer dinyalakan kembali.

Bila kita ingin menggunakan fitur hibernasi, kita harus memastikan tak ada proses yang berhubungan dengan penggunaan koneksi internet seperti proses download dan upload. Karena proses-proses tersebut akan diberhentikan saat hibernasi dimulai dan sudah pasti akan gagal saat komputer dinyalakan lagi kecuali bila menggunakan aplikasi download manager dan server mendukung download resuming. Begitu pun dengan dokumen-dokumen yang sedang kita kerjakan. Alangkah baiknya apabila dokumen-dokumen tersebut disimpan terlebih dahulu mengingat apabila proses hibernasi gagal, dikhawatirkan dokumen-dokumen tersebut akan mengalami kerusakan.

Perbedaan hibernasi dengan stand by

Hibernasi tentu saja berbeda dengan stand by. Walaupun keduanya dapat menyimpan sesi terakhir kita, terdapat perbedaan yang mendasar. Saat komputer dalam modus stand by, komputer sebenarnya masih tetap menyala, tetapi dengan mengonsumsi energi yang sangat rendah. Sedangkan pada modus hibernasi komputer benar-benar mati total tanpa mengonsumsi energi sedikit pun. Kemudian pada stand by, data dalam RAM tetap disimpan dalam RAM sedangkan pada hibernasi data pada RAM untuk sementara dipindahkan pada hard disk.

Mengaktifkan fitur hibernasi

Pada Windows XP, proses hibernasi dapat dijalankan dengan cara yang sama seperti mematikan komputer. Ketika muncul shutdown box, biasanya akan terdapat 3 submenu, yaitu Stand By, Turn Off, dan Restart. Tekan tombol Shift pada keyboard untuk mengubah menu Stand By menjadi Hibernate. Bila tidak berubah, berarti kita harus mengaktifkan fitur hibernasi terlebih dahulu melalui Power Options pada Control Panel.

Pada Windows Vista dan Windows 7, menu Hibernate sudah langsung tersedia bersama-sama dengan Switch user, Log off, Lock, Restart, dan Sleep pada opsi drop down dalam menu Start. Bila belum terdapat opsi Hibernate, berarti kita harus mengaktifkan fitur hibernasi terlebih dahulu dengan cara mengetikkan perintah di bawah ini pada Command Prompt.

powercfg -h on

Lalu buka Power Options yang terdapat pada Control Panel. Kemudian pada menu di sebelah kiri, pilih Change when the computer sleeps. Setelah itu, klik Change advanced power settings. Maka akan terbuka jendela baru. Di sana, expand menu Sleep untuk membuka submenu lainnya. Expand submenu Allow hybrid sleep kemudian ganti pilihannya menjadi Off. Kemudian Expand submenu Hibernate after kemudian aturlah kapan komputer akan berhibernasi bila sedang tidak digunakan. Klik OK. Lalu lihatlah apakah submeu Hibernate sudah tersedia sekarang.

Untuk menonaktifkan fitur hibernasi pada Windows Vista dan Windows 7, buka Command Prompt kemudian ketikkan perintah berikut ini.

powercfg -h off

Lalu ganti semua pengaturan pada Power Options menjadi seperti semula.

Keuntungan menggunakan fitur hibernasi

Keuntungan menggunakan fitur hibernasi adalah waktu booting komputer yang relatif lebih singkat dibandingkan saat booting biasa. Walaupun pada proses stand by justru lebih singkat, resiko kehilangan data pada stand by lebih tinggi karena data dalam RAM tetap disimpan dalam RAM yang rentan akan kehilangan data bila arus dan tegangan tidak stabil. Sedangkan pada proses hibernasi, data dalam RAM untuk sementara dipindahkan ke dalam hard disk yang tidak akan kehilangan data sekalipun tiba-tiba mati lampu.

Perlu diketahui bahwa komputer yang sedang menyala tetapi tidak sedang digunakan akan membutuhkan daya 60-100 Watt. Ternyata seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, menggunakan fitur hibernasi juga lebih hemat energi karena saat diaktifkan, komputer benar-benar mati seperti halnya komputer di-shutdown dan tidak mengonsumsi energi sedikit pun alias membutuhkan daya 0 Watt. Sedangkan pada stand by, komputer masih menyala tetapi hanya mengonsumsi sedikit energi dan berdaya sekitar 1-6 Watt. Menggunakan fitur stand by benar-benar sangat hemat energi, tetapi fitur hibernasi lebih hemat dari stand by.

Informasi mengenai besaran turunan daya di atas dapat berbeda-beda pada setiap komputer.

Kerugian menggunakan fitur hibernasi

Dalam penggunaanya pada sistem operasi Windows, pada saat fitur hibernasi dijalankan, sebuah file baru bernama hiberfil.sys yang berukuran sama dengan kapasitas RAM akan terbentuk pada drive instalasi Windows. Misalnya kita mempunyai RAM dengan kapasitas 2 GB, maka nantinya akan terbentuk file hiberfil.sys berukuran 2 GB pula. Hal ini berdampak cukup buruk pada hard disk yang memiliki kapasitas rendah. Itu sebabnya Microsoft tidak memberikan dukungan hibernasi pada komputer yang memiliki kapasitas RAM 4 GB atau lebih karena dikhawatirkan akan berdampak cukup buruk pada performa komputer.

Kesimpulan

Semua itu tergantung pribadi masing-masing. Apakah ingin menggunakan fitur hibernasi atau tidak. Kalau saya sendiri lebih suka menggunakan fitur stand by pada komputer karena kecepatan booting-nya yang relatif cepat dan tidak memboroskan kapasitas hard disk mengingat hard disk yang saya gunakan saat ini berkapasitas kecil. Tetapi bagi Anda yang memiliki kapasitas hard disk yang besar, hingga sudah menggunakan satuan TB (Terabyte) atau lebih tinggi, mungkin tidak perlu cemas lagi akan ruang kosong pada hard disk dan performa sistem yang menurun.

Artikel Terkait:

Posted by Bahar.Nor on 5:21 PM. Filed under Komputer Tips, Terbaru . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response